Kamis, 02 Desember 2010

15 kata mutiara


15 kata mutiara

  • aturlah waktumu bagaikan 1menit laksana ribuan tahun dan 1 detik laksana ratusan bulan
  • dengan seni hidup terlihat semakin indah,dengan cinta hidup semakin bergairah,dengan ilmu hidup jadi mudah, dengan agama hidup kian terarah
  • Semakin Anda memahami lebih banyak tentang dunia di sekitar Anda, semakin bergairah dan penasaran terhadap kenyataan hidup dalam hidup Anda.
  • Anda bisa, jika Anda berpikir bisa, selama akal mengatakan bisa. Batasan apakah sesuatu masuk akal atau tidak, kita lihat saja orang lain, jika orang lain telah melakukannya atau telah mencapai impiannya, maka impian tersebut adalah masuk akal.
  • Mimpi masa kini adalah kenyataan hari esok.
  • Tengoklah kembali perjalanan Anda saat ini, akan menuju kemana? Apakah ke arah yang lebih baik, atau ke arah yang lebih buruk, atau tetap saja seperti saat ini? Tetapkanlah sebuah putusan dan jalanilah menuju konsekuensinya.
  • pikiran mengubah surga jadi neraka atau sebaliknya
  • penyesalan kecil menusuk perasaan
  • waktu memang tak terbatas tapi waktu kita terbatas
  • sikap kita menentukan segalanya
  • Orang yang berjiwa besar memiliki dua hati; satu hati menangis dan yang satu lagi bersabar.
  • Kebahagiaan tersedia bagi mereka yang menangis, mereka yang disakiti hatinya, mereka yang mencari dan mereka yang mencoba. Karena hanya mereka itulah yang menghargai pentingnya orang-orang yang pernah hadir dalam hidup mereka
  • Sejarah telah membuktikan bahwa hampir semua pemenang yang patut dikenang biasanya menghadapi rintangan sebelum mereka berjaya. Mereka menang karena mereka menolak untuk menyerah pada kekalahannya.
  • Prestasi bukanlah suatu kebetulan, dan impian nggak akan pernah menjadi kenyataan tanpa kerja keras.

keterampilan leadership dalam tinjauan sejarah

Kepemimpinan dalam Tinjauan Sejarah
Sesungguhnya perjalanan teori kepemimpinan sudah berjalan ribuan abad yang lampau. Sejak manusia hidup dalam kelompok, kepemimpinan ditentukan oleh kekuatan. Orang yang memiliki ukuran badan yang besar, kuat dan dapat memperoleh dukungan dari yang lain diangkat menjadi pemimpin.
Kemudian muncullah teori baru bahwa kepemimpinan harus dilengkapi dengan penguasaan atas berbagai persenjataan, misalnya seorang pemimpin selain kuat harus juga mahir menggunakan berbagai senjata dan mampu membidik sasaran dengan tepat.
Berabad-abad kemudian muncullah teori baru bahwa seorang pemimpin akan melahirkan pemimpin pula. Untuk mengesahkan teori ini mereka membentuk kepercayaan atau opini masyarakat bahwa ada orang tertentu yang dilahirkan sebagai raja penerus kepemimpinan. Apabila sang anak mampu mengelola kerajaannya dengan sukses, ia pun akan membentuk suatu dinasti kepemimpinan secara turun menurun.
Beberapa waktu kemudian muncullah teori baru bahwa seorang pemimpin itu harus dibentuk bukan dilahirkan begitu saja. Karena itu seorang pemimpin akan mangajari calon penggantinya berbagai cara memimpin. Misalnya sang calon harus mahir cara berjalan, cara berbicara dan cara mengambil keputusan pendahulunya. Ternyata teori ini menemukan hambatan karena masalah yang dihadapi si calon berbeda dengan masalah yang dihadapi pendahulunya.
Lalu muncullah teori baru, seseorang yang telah memperlihatkan sikap kepemimpinan yang sukses dalam suatu bidang diminta memimpin dalam bidang lainnya. Misalnya seorang jenderal diminta menjadi direktur perusahaan computer. Ternyata sejarah memperlihatkan bahwa metode identifikasi kepemimpinan ini tidak membawa kesuksesan.
Kini, sejumlah besar pakar di bidang kepemimpinan percaya bahwa seorang tak akan pernah mampu memimpin sepanjang masa. Demikian juga halnya seorang pemimpin tak pernah menghasilkan kesuksesan jika ia mengadakan pendekatan yang sama dalam berbagai situasi. Karena itu dibuutuhkan kepemimpinan situasional yaitu kepemimpinan yang harus berusaha sesuai dengan perubahan situasi.
Pemimpin yang baik adalah mereka yang mengetahui kapan harus bersikap otoriter, demokratis, laissez faire. Ia juga tahu saat yang tepat untuk mendelegasikan wewenangnya. Selain itu mengetahui berbagai cara untuk meraih tujuan bersama.
Semua ini membutuhkan pribadi yang tegar, mampu berkomunikasi dan berhubungan dengan yang lain, ahli mempelajari berbagai metode, mampu mengelola dan mengambil keputusan serta menguasai berbagai teknik memimpin kelompok.

5 (Lima ) Keyakinan Kepemimpinan
1. Kepemimpinan sangat diperlukan oleh setiap individu
Kita membutuhkan keterampilan memimpin baik untuk memimpin diri kita sendiri, sebagai anggota kelompok, maupun untuk memimpin orang lain dan kelompok. Kita memerlukan kepemimpinan agar menjadi anggota masyarakat yang efektif serta produktif juga untuk dapat mengarahkan kegiatan kelompok untuk mencapai tujuan.
2. Kepemimpinan dapat dipelajari sama halnya dengan keahlian yang lain
Kepemimpinan in meliputi aspek pribadi dan antarpribadi. Ia juga mengajarkan seseorang untuk menyadari potensi dan memanfaatkan potensi dirinya itu dengan tepat.
3. Keahlian memimpin itu dapat dipecah-pecah dalam unit-unit yang lebiih kecil
Dengan demikian seseorang dapat memilih unit-unit keahlian memimpin yang cocok dengan dirinya. Dan tak seorangpun yang mampu menjadi ahli dalam setiap unit seumur hidupnya.
4. Kepemimpinan adalah hubungan antar manusia
Keahlian ini merupaan cara seseorang berinteraksi dengan orang lain. Selain cara berinteraksi, keahlian ini juga meliputi kepekaan seseorang terhadap kebutuhan orang lain. Sebab keahlian mempimpin yang dimiliki seseorang tidak akan ada artinya jika tidak dapat dimanfaatkan oleh orang lain.
5. Kepemimpinan harus ditampilkan pada waktu dan tempat yang tepat
Setiap pemimpin memiliki masa tertentu untuk diakui sebagai pemimpin. Kombinasii dari pemimpin, kombinasi dari kelompok serta kombinasi dari tujuan kelompok akan menentukan gaya kepemimpinan yang sebaiknya kita gunakan. Anggota kelompok harus bekerjasama dengan pemimpin untuk mencapai hasil yang didambakan.

MENGENAL DIRI SENDIRI (UNDERSTANDING SELF)

“siapa yang tidak mengenal dirinya maka ia tidak akan mengenal Tuhannya”. (hadist nabi)

Mengenal diri yaitu upaya untuk memahami dan mengembangkan perilaku positif tentang diri sendiri.
Ruang lingkup mengenal diri sendiri meliputi
a. Mengenal diri sendiri, diawali dengan :
1. Mengenal Jiwa / rohani, diantaranya:
a. mengenal iman, yang terdiri dari :
- iman kepada Allah
- iman kepada Rosul
- iman kepada Qur’an
- takdir, hari akhir dan jihad di jalan Allah.
Dengan iman kepada Al Qur’an dan takwa (mengerjakan apa diperintahkan dan menjauhi semua larangan-Nya), serta ikhlas maka sensorik hati/Qalb akan berfungsi. Hal ini akan dapat menimbulkan kepekaan yang lebih tinggi terhadap arti wahyu Allah, hidayah atau rahasia alam.
b.mengenal hati / qolbu/etika/estetika
- nafsu
- nilai
- tujuan (goal)
- kebutuhan (need)
- sifat
- perasaan
- motif / niat
- bakat (talent)
- nilai (benar salah)
- ilmu pengetahuan
- teknologi
- manajemen
- ingin tahu
C. mengenal akal / dasar logika, analika, systematic serta ikatan-ikatan, hukum dan
peraturan Allah lainnya/Sunah Allah.

Manusia yang berakal adalah yang bersedia diikat baik oleh peraturan /hukum Allah maupun peraturan /hokum manusia yang logis kalau tidak maka dikatakan bahwa manusia tersebut tidak berakal/gila, atau layak dihukum.
- Nilai / benar dan salah
- Science
- Teknologi
- Manajemen
- Nilai akal / ingin tahu (curiosity)
Naluri akal yang dikendalikan oleh wahyu qalbu yang baik dan berdasarkan iman sering disebut intelektual curiosity.
- Bakat/talent akal.
Kemampuan matematik, kemampuan mengatur, berbagai seni dan lain-lain.

2. Mengenal badan /jasad, diantaranya:
a.Syaraf sensorik, yang terdiri dari:
- Al Hayah (Dzat Hidup)
- Daya Ingat
- Motorik
- Organ Vital
- Naluri jasad (makan, minum, berkembang biak)
- Bakat / talent jasadi
Kemampuan secara alamiah yang dimiliki oleh seseorang (bakat yang dipergunakan
sebagai dasar pemilihan keterampilan /skill)

B. Mengenal Pencipta
1. Melalui wahyu
2. Melalui ciptaanNya
3. Melalui sunatullah

C. Mengenal Ciptaan-Nya
1. Mengenal manusia
2. Mengenal makhluk ruh
3. Mengenal makhluk jasad

KOMUNIKASI (COMMUNICATION)

“Siapakah yang lebih baik perkataanya dari pada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal shaleh dan berkata :”Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri”(QS. Fushilat 41 : 33)

Komunikasi adalah pertukaran informasi dengan yang lain secara lebih efektif.

Ruang Lingkup komunikasi meliputi :
A. Komunikasi dari Allah kepada manusia, melalui:
1. Wahyu
2. Hidayah
3. Alam semesta
B. Komunikasi dari manusia kepada Allah
1. Sholat
2. Do’a
3. Dzikir
C. Komunikasi antarmanusia
1. Pendengar yang baik
2. Pembicara yang baik
3. Penulis yang baik
4. Pembaca yang baik
5. Bahasa tubuh
6. Bahasa percakapan
D. Dari binatang kepada manusia
1. Bahasa isyarat
2. Pendengar yang baik
3. Ilmu Biologi / Zoologi
E. Dari tumbuhan kepada manusia
1. Bahasa isyarat
2. Ilmu biologi/botani
F. Dari benda-benda kepada manusia
1. Bahasa Isyarat
2. Ilmu Pengetahuan lainnya.

MENYATU DENGAN YANG LAIN (GETTING ALONG WITH OTHERS)

“Hai manusia, sesungguhnya Kami ciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”. (Q.S.Al Hujuraat 49 :13)

Ruang lingkup Menyatu dengan yang Lain adalah:
A. Dapat diterima oleh Allah SWT, dengan cara:
1. Mengimani (rukun-rukun iman)
2. Bertaqwa
3. Ikhlas
4. Terencana
B. Dapat diterima oleh manusia, dengan cara :
1. Peduli
2. Berbagi
3. Silaturahmi
4. Dapat menerima
5. Dapat mengatur diri sendiri
6. Kerjasama
7. Dapat dipercaya
C. Dapat diterima hewan, dengan cara:
1. Peduli
2. Berbagi
3. Dapat mengatur
D. Dapat diterima tumbuhan, dengan cara:
1. Peduli
2. Berbagi
3. Dapat mengatur
E. Dapat diterima oleh ciptaan Allah lainnya.
1. Peduli
2. Berbagi
3. Mengatur

BELAJAR UNTUK BELAJAR (Learning to Learn)

“Bacalah dengan (menyebut ) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan (manusia) dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmulah yang Paling Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS Al Alaq 1-6)
“Katakanlah “Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?. Sesungguhnyalah orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.” (QS. Az Zumar 39 : 9)

Belajar untuk belajar yaitu upaya mengembangkan perilaku positif dalam mempelajari sesuatu dan menarik pelajaran dari berbagai informasi dan pengetahuan lainnya secara benar.

Ruang lingkup belajar untuk belajar meliputi :
1. Peningkatan daya ingat
2. Peningkatan organ sensorik
3. Peningkatan ketekunan (istiqomah)
4. Motif / niat
5. Kreatifitas
6. Inovasi
7. Mennetukan main, supporting dan detail issue serta pemetaan informasi
8. Skala prioritas
- Wajib/essential
- Sunal / useful
- Mubah/nice
- Makruh /bad
- Haram/forbidden
9. Menentukan tujuan
10. Menentukan informasi yang dibutuhkan
11. Kemampuan bertanya
12. Perilaku bertanya
13. Hambatan dan solusinya dalam bertanya
14. Mengorganisir informasi
15. Sistem mengolah informasi
16. Eksperimen
17. Mengajarkan / menyampaikan
18. File

MEMBUAT KEPUTUSAN (DECISION MAKING)
“....dan jika kamu memutuskan perkara mereka, maka putuskanlah (perkara itu) diantara mereka dengan adil, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang adil”. (QS Al Maidah: 42)
Membuat keputusan yaitu upaya mempelajari langkah-langkah dan pendekatan yang dibutuhkan untuk mencapai suatu tujuan, memecahkan suatu masalah, dan mengambil keputusan serta tindakan baik secara individu maupun kelompok.
Ruang lingkup mengambil keputusan meliputi :
A. Gaya membuat keputusan
1. Impulsive / menurutkan kata hati
2. Wishfull/penuh keinginan/kehendak
3. Intuitive/intuisi
4. Risk – free/ bebas resiko
5. Avoidance/menghindar
6. Agonizing / tertekan / menderita
7. Fatalistik /menyerahkan pada nasib
8. Compliant / pasrah pada seseorang –”anything you say”
9. Postponement / mengulur keputusan
10. Planned / terencana

B. Proses membuat keputusan, dengan tahapan sbb:
1. Definisikan masalah
2. Cari informasi sebanyak-banyaknya
3. Membuat alternative-alternatif
4. Mempertimbangkan masing-masing alternative
5. Memilih alternative
6. Bertindak
7. Evaluasi

C. Identifikasi sumberdaya: manusia, alam, dana, SWOT analisa
D. Menentukan tujuan / goal setting
E. Menentukan sumberdaya yang diperlukan
F. Menggabungkan sumberdaya
G. Memutuskan sumber daya
Di dalam pengambilan keputusan ini, pendekatannya tentunya juga dengan mengikuti langkah-langkah yang umum yang harus dilakukan. Tergantung juga seberapa jauh akibat yang ditimbulkan dari keputusan yang dibuat .

MENGELOLA (MANAGING)
“Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya”.(QS.Huud 11: 61)
Mengelola yaitu penggunaan segala sesuatu yang dimiliki atau dapat dimanfaatkan untuk meraih suatu tujuan individu dan kelompok. Termasuk upaya identifikasi sumberdaya dan cara penggunaannya secara efektif dan efisien.
Ruang Lingkup Mengelola meliputi :
A. Yang perlu diatur adalah :
1. Waktu
2. Ruang
3. Gerak
4. Fungsi
5. System
6. Proses
7. Hukum, peraturan, perjanjian
8. Standar kualitas, mutu, jumlah, berat, volume, spesifikasi
9. Biaya
10. Kecepatan

B. Yang terkena peraturan, seperti:
1. Orang (diri sendiri, kelompok, masyarakat)
2. Informasi
3. Hewan
4. Tumbuh-tumbuhan
5. Benda-benda lain
6. Lahan
7. Air
8. Udara
9. Alat/mesin
10. Bahan baku
11. Hasil produksi
12. Gedung/bangunan
13. Panas/temperature
14. Cahaya / intensitas cahaya
15. Listrik (tegangan, arus, frekuensi)
16. Menentukan tujuan
17. Menentukan sumber daya
18. Merencanakan
19. Mengorganisir
20. Pelaksanaan
21. Pengawasan
22. Evaluasi

KERJA KELOMPOK (WORKING WITH GROUPS)
“sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berperang di jalanNya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti bangunan yang kokoh” (QS Ash- Ashaf 61 - )
Kerja kelompok yaitu ikut bergabiung dan bekerjasama secara aktif atau memimpin kelompok untuk mencapai tujuan bersama.
Ruang lingkup kerja kelompok meliputi:
1. Motivasi
2. Tujuan anggota
3. Kerjasama
4. Tujuan kelompok
5. Perilaku anggota
6. Perasaan anggota
7. Kebutuhan
8. Budaya kelompok
9. Gaya kepemimpinan
10. Lingkungan kelompok
11. Musyawarah
12. Keputusan kelompok

15 kata mutiara

  • aturlah waktumu bagaikan 1menit laksana ribuan tahun dan 1 detik laksana ratusan bulan
  • dengan seni hidup terlihat semakin indah,dengan cinta hidup semakin bergairah,dengan ilmu hidup jadi mudah, dengan agama hidup kian terarah
  • Semakin Anda memahami lebih banyak tentang dunia di sekitar Anda, semakin bergairah dan penasaran terhadap kenyataan hidup dalam hidup Anda.
  • Anda bisa, jika Anda berpikir bisa, selama akal mengatakan bisa. Batasan apakah sesuatu masuk akal atau tidak, kita lihat saja orang lain, jika orang lain telah melakukannya atau telah mencapai impiannya, maka impian tersebut adalah masuk akal.
  • Mimpi masa kini adalah kenyataan hari esok.
  • Tengoklah kembali perjalanan Anda saat ini, akan menuju kemana? Apakah ke arah yang lebih baik, atau ke arah yang lebih buruk, atau tetap saja seperti saat ini? Tetapkanlah sebuah putusan dan jalanilah menuju konsekuensinya.
  • pikiran mengubah surga jadi neraka atau sebaliknya
  • penyesalan kecil menusuk perasaan
  • waktu memang tak terbatas tapi waktu kita terbatas
  • sikap kita menentukan segalanya
  • Orang yang berjiwa besar memiliki dua hati; satu hati menangis dan yang satu lagi bersabar.
  • Kebahagiaan tersedia bagi mereka yang menangis, mereka yang disakiti hatinya, mereka yang mencari dan mereka yang mencoba. Karena hanya mereka itulah yang menghargai pentingnya orang-orang yang pernah hadir dalam hidup mereka
  • Sejarah telah membuktikan bahwa hampir semua pemenang yang patut dikenang biasanya menghadapi rintangan sebelum mereka berjaya. Mereka menang karena mereka menolak untuk menyerah pada kekalahannya.
  • Prestasi bukanlah suatu kebetulan, dan impian nggak akan pernah menjadi kenyataan tanpa kerja keras.